Selasa, 19 November 2013

Teori Anthropometri


BAB II
LANDASAN TEORI


2.1        Pengertian Anthropometri
            Anthropometri didefinisikan sebagai suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Sedangkan menurut Nurmianto (1991) anthropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia.
Data anthropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal :
a.       Perancangan areal kerja (work station, interior mobil dll)
b.      Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools) dan sebagainya
c.       Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, komputer dll
d.      Perancangan lingkungan kerja fisik

Anthropometri dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1.      Anthropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam / tidak bergerak.
2.      Anthropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak.



Dimensi yang diukur pada anthropometri statis diambil secara linear (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasilnya dapat representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia antara lain :
1.      Umur
Seperti diketahui bersama bahwa manusia tumbuh sejak lahir hingga kira-kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Pada saat tersebut ukuran tubuh manusia tetap dan cenderung untuk menyusut setelah kurang lebih berumur 60 tahun.
2.      Jenis kelamin
Jenis kelamin manusia yang berbeda akan mengakibatkan dimensi anggota tubuhnya berbeda. Perbedaan dimensi tubuh manusia dikarenakan fungsi yang berbeda.
3.      Suku Bangsa
Suku bangsa juga memberikan ciri khas mengenai dimensi tubuhnya. Ekstrimnya orang Eropa yang merupakan etnis kaukasoid berbeda dengan orang Indonesia yang merupakan mongoloid. Kecenderungan dimensi tubuh manusia yang termasuk etnis kaukasoid lebih panjang bila dibandingkan dengan dimensi tubuh manusia yang termasuk etnis mongoloid  
4.      Jenis pekerjaan atau Latihan
Suatu sifat dasar otot manusia, dimana bila otot tersebut sering dipekerjakan akan mengakibatkan otot tersebut bertambah lebih besar.

      Untuk mengukur anthropometri dinamis, terdapat tiga kelas pengukuran, yaitu :
Ø  Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktifitas. Contohnya mempelajari performasi seseorang.
Ø  Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat bekerja.
Ø  Pengukuran variabilitas kerja.


2.2        Perancangan Produk/Alat
            Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang degan memanfaatkan informasi yang ada.
            Dalam membuat suatu rancangan produk atau alat, perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik perancangan adalah sebagai berikut :
1.      Berorientasi pada Tujuan
2.      variform
suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang akan diambil.
3.      pembatas
Dimana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan, antara lain :
Ø  Hukum Alam : ilmu fisika, ilmu kimia, dan seterusnya
Ø  Ekonomis : pembiayaan atau ongkos dalam menetralisir rancangan yang telah dibuat.
Ø  Pertimbangan Manusia : sifat, keterbatasan, dan kemampuan manusia dalam merancang dan memakainya.
Ø  Faktor Legalisasi : mulai dari model, bentuk sampai dengan hak cipta
Ø  Fasilitas Produksi : sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menciptakan rancangan yang telah dibuat.
Ø  Evolutif : berkembang terus/mampu mengikuti perkembangan zaman.
Ø  Perbandingan Nilai : membandingkan dengan tatanan nilai yang telah ada.







Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus dipunyai oleh seorang perancang, antara lain :
  1. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah
  2. Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul
  3. Berdaya cipta
  4. Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan
  5. Mempunyai keahlian dalam bidang rancangan yang dibuat
  6. Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisa dan prosedur yang benar
  7. Mempunyai sifat yang terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain

Proses perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan dikenal dengan sebutan NIDA (NEED, IDEA, DECISION, dan ACTION). Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasi kebutuhan (need) sehubungan dengan alat atau produk yang harus dirancang. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (idea) yang akan melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi. Dilakukan suatu penilaian dan analisa terhadap alternatif yang ada, sehingga perancang akan dapat memutuskan (decision) suatu alternatif yang terbaik. Dan pada kahirnya dilakukanlah suatu proses pembuatan (action).
  Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi si pemakai. Oleh karena itu, rancangan yang akan dibuat harus memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya. Faktor manusia ini diantara nya dipelajari dalam ergonomi  (anthropometri, biomekanik, fisiologi dll). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain faktor manusia, antara lain :
a.       Analisa Teknik
Banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan dan seterusnya.
b.      Analisa Ekonomi
Berhubungan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh.
c.       Analisa Legalisasi
Berhubungan dengan segi hukum dan tatanan hukum yang berlaku dan dari hak cipta
d.      Analisa Pemasaran
Berhubungan dengan jalur distribusi produk/hasil rancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen.
e.       Analisa Nilai
Analisa nilai pertama kali didefinisikan oleh L.D. Miles dari General Electric (AS, 1940) adalah suatu prosedur untuk mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak ada gunanya (tidak perlu).

Terdapat tiga tipe-tipe perancangan, yaitu :
1.      Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrim.
Contohnya : data dengan persentil ekstrim minimum 5% dan data ekstrim maksimum 95%
2.      Perancangan pemakaian nilai rata-rata
Contohnya : data dengan persentil 50%
3.      Perancangan untuk pemakaian yang dapat disesuaikan

2.3              Penggunaan Data Anthropometri
Sebelum membahas lebih jauh mengenai penggunaan data ini maka ada baiknya kita bahas istilah “The Fallacy of The Average Man or Average woman.
Istilah ini mengatakan bahwa merupakan suatu kesalahan dalam perancangan suatu tempat kerja ataupun produk jika berdasarkan pada dimensi yang hipotesis yaitu menganggap bahwa semua dimensi adalah merupakan rata-rata. Walaupun hanya dalam penggunaan satu dimensi saja. Selain dari itu, jika seseorang mempunyai dimensi pada rata-rata populasi, katakanlah tinggi badan, maka belum tentu, bahwa dia berada pada rata-rata populasi untuk dimensi lainnya.


2.4              Penggunaan Distribusi Normal
Penerapan data anthropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan standar deviasi nya dari suatu distribusi normal. Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean dan standar deviasi. Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal.
Tabel 2.1. Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil
Persentil
Perhitungan
1
 - 2,325
2,5
 - 1,960
5
 - 1,645
10
 - 1,280
50
90
 + 1,280
95
 + 1,645
97,5
 + 1,960
99
 + 2,325

Dalam pokok bahasan anthropometri, 95 persentil menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangakan 5 persentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. Jika diinginkan dimensi untuk mengakomodasi 95% populasi maka 2.5 dan 97.5 persentil adalah batas rentang yang dapat dipakai dan ditunjukkan pada tabel diatas. 

Diberdayakan oleh Blogger.