Selasa, 19 November 2013

Fisiologi Industri


BAB II
LANDASAN TEORI



2.1     Pengertian Kerja
            Lehman (1953) mendefinisikan kerja sebagai semua aktifitas yang secara sengaja yang berguna dilakukan manusia untuk menjamin kelangsungan hidupnya baik secara individu maupun sebagai umat manusia secara keseluruhan.
            Salah satu tolak ukur (selain waktu) yang diaplikasikan untuk mengevaluasi apakah tatacara kerja sudah dirancang baik atau belum adalah dengan mengukur penggunaan “energi kerja” (energi otot manusia) yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas tersebut. Berat atau ringannya kerja yang harus dilakukan oleh seseorang pekerja akan dapat ditentukan oleh gejala-gejala perubahan yang tampak dapat diukur lewat pengukuran anggota tubuh atau fisik manusia antara lain :
·         Laju detak jantung (heart rate)
·         Temperatur badan (body temperature)
·         Laju pengeluaran keringat (sweating rate)
·         Laju pengeluaran keringat (sweating rate)
·         Konsumsi oksigen yang dihirup (oxygen consumption)
·         Kandungan kimiawi dalam darah (lactid acid content)

2.2              Mengukur Aktivitas Kerja Manusia
Yang dimaksud dengan mengukur aktivitas kerja manusia dalam rangka ini adalah mengukur berapa besarnya tenaga kerja yang dibutuhkan oleh seorang pekerja untuk melaksanakan pekerjaannya. Tenaga yang dikeluarkan tersebut biasanya diukur dalam satuan kilokalori.
Secara umum kriteria pengukuran aktivitas kerja manusia dapat dibagi dalam dua kelas utama, yaitu kriteria fisiologis dan kriteria operasional, yang masing-masing akan diuraikan sebagai berikut ini .
-          Kriteria Fisiologis
Kriteria fisiologis dari kegiatan manusia biasanya ditentukan berdasarkan kecepatan denyut jantung dan pernafasan. Usaha untuk menentukan besarnya tenaga yang setepat-tepatnya berdasarkan kriteria ini agak sulit, karena perubahan fisik dari keadaan normal menjadi keadaan fisik yang aktif akan melibatkan beberapa fungsi fisiologis yang lain, seperti tekanan darah, peredaran udara dalam paru-paru, jumlsh oksigen yang digunakan, jumlah karbondioksida yang dihasilkan, temperature badan, banyaknya keringat dan komposisi kimia dalam urine dan darah.
-          Kriteria Operasional
            Kriteria operasional melibatkan teknik-teknik untuk mengukur atau menggambarkan hasil-hasil yang bisa dilakukan tubuh atau anggota-anggota tubuh pada saat melaksanakan gerakan-gerakannya. Secara umum hasil gerakan bisa dilakukan tubuh atau anggota tubuh dapat dibagi dalam bentuk-bentuk: range (rentangan) gerakan; pengukuran aktivitas-aktivitas tersebut bisa digunakan bermacam-macam alat ukur seperti: alat pengukur tegangan dan dynamometer.
 
2.3       Pembagian Kerja
            Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu kerja fisik (otot) dan kerja mental, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Kerja fisik
Pengeluaran energi relatif lebih banyak dan pada jenis ini dibedakan lagi menjadi dua cara :





a.       Kerja Statis
·         Tidak menghasilkan gerak
·         Kontraksi otot bersifat inometris (tegang otot bertambah sementara tegangan otot tetap)
·         Kelelahan lebih cepat terjadi
b.      Kerja dinamis
·         Menghasilkan gerak
·         Kontraksi otot bersifat isotop (panjang otot berubah sementara tegangan otot tetap
·         Kontraksi otot bersifat ritmis (kontraksi dan relaksasi secara bergantian)
·         Kelelahan relatif agak lama terjadi
2.      Kerja Mental
Pengeluaran energi relatif lebih sedikit dan cukup sulit untuk mengukur kelelahannya.

Hasil kerja (performasi kerja) manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu :
1.      Faktor diri (individu), yaitu faktor-faktor yang datang dari diri sipekerja itu sendiri dan seringkali sudah ada sebelum sipekerja yang bersangkutan dating dipekerjaannya, misalnya meliputi sikap, fisik, minat, motivasi, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, keterampilan, dst.
2.      Faktor situasional, yaitu faktor-faktor yang hamper sepenuhnya berada di luar diri pekerja dan umumnya dalam penguasaan pemimpin perusahaan untuk merubah-rubahnya.Hal ini meliputi lingkungan fisik, mesin dan atau peralatan, metode kerja, dst.

Kriteria-kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap manusia dalam suatu sistem kerja :


1.      Kriteria Faal
Meliputi kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen, tekanan darah, tingkat penguapan, temperatur tubuh, komposisi kimia dalam air seni, dst. Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan fungsi alat-alat tubuh selama bekerja.
2.      Kriteria Kejiwaan
Meliputi kejenuhan atau kejemuan, emosi, motivasi, sikap, dst. Tujuannya adalah mengetahui perubahan kejiwaan yang timbul selama bekerja.
3.      Kriteria Hasil Kerja
Meliputi pengukuran hasil kerja yang diperoleh deri pekerja selama bekerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja dengan melalui hasil kerja yang diperoleh dari pekerja. Rumusan hubungan konsumsi Energi dengan Kecepatan denyut Jantung (heart rate) adalah sebagai berikut :  

Y   = 1,80411 – 0.0229038 X + 4.71733.10-4 . X2................................(2.1)
Ke = Et – Ei...........................................................................................(2.2)
Keterangan :
Y   = Energi (kilokalori/menit)
X   = Kecepatan denyut jantung (denyut/menit)
KE = Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (Kkal)
ET = Pengeluaran energi pada saat kerja (Kkal)
Ei    = Pengeluaran energi pada saat istirahat / biasa (Kkal)

2.4       Kelelahan Kerja
            Definisi umum dari kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana terjadi pada syaraf dan otot manusia, sehingga tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kelelahan dipandang dari sudut industri adalah pengaruh.kecepatan kerja mereka atau menurunkan kualitas produksi, atau kedua-duanya, dari performasi optimis seorang operator. Cakupan dari kelelahan yaitu :


a.       Penurunan dalam performasi kerja
·         Pengurangan dalam kecepatan dan kualitas output yang terjadi bila melewati suatu periode tertentu
·         Disebut fatique industri
b.      Pengurangan dalam kapasitas kerja
·         Perusakan otot atau ketidakseimbangan susunan syaraf untuk memberikan stimulus.
·         Disebut fatique fisiologi
c.       Laporan-laporan subyektif dari pekerja
·         Berhubungan dengan perasaan gelisah dan bosan
·         Disebut fatique fungsional
d.   Perubahan-perubahan dalam aktifitas dan kapasitas kerja
·         Perubahan fungsi fisiologis atau perubahan dalam kemampuan dalam melakukan aktifitas fisiologis
·         Disebut fatique fungsional

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelelahan, yaitu :
1.      Penentuan dan lamanya waktu kerja
2.      Penentuan dan lamanya waktu istirahat
3.      Sikap mental pekerja
4.      Besarnya beban tetap
5.      Kemonotonan pekerja dalam lingkungan kerja yang tetap
6.      Kondisi tubuh operator pada waktu melaksanakan pekerjaan
7.      Lingkungan fisik pekerja
8.      Kecapaian kerja
9.      Jenis dan kebiasaan olahraga atau latihan
10.  Jenis kelamin
11.  Umur
12.  Sikap kerja

Pengukuran kelelahan dapat dilakukan dengan cara :
1.      Mengukur kecepatan denyut jantung
2.      Mengukur kecepatan pernafasan
3.      Mengukur tekanan darah
4.      Jumlah oksigen yang terpakai dalam tubuh
5.      Perubahan temperatur tubuh
6.      Perubahan komposisi kimia dalam darah dan urine
7.      Menggunakan alat uji kelelahan, yaitu Rikebn Fatique Indicator dan fbker

Kelelahan Otot adalah kelelahan yang terjadi karena kerja otot, dengan adanya aktifitas kontraksi dan relaksasi. Tipe aktifitas otot oleh Ryan dalam “Work & Effort“adalah :
-          Pengeluaran sejumlah besar energi secara cepat
-          Pekerjaan yang dikerjakan terus-menerus
-          Pekerjaan setempat atau lokal yang terus menerus berulang dengan pengeluaran energi setempat yang besar
-          Sikap yang dibatasi (kerja statis)
Kelelahan Psikologi atau bisa dikatakan kelelahan yang palsu adalah kelelahan yang timbul dalam perasaan orang yang bersangkutan dan terlihat dengan tingkah lakunya atau pendapat-pendapatnya yang tidak konsekwen lagi serta jiwanya yang labil dengan adanya perubahan walaupun sendiri dalam kondisi lingkungan atau kondisi tubuhnya
Sebab-sebab kelelahan ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya : kurang minat dalam pekerjaan, berbagai penyakit: monotoni; keadaan lingkungan; adaanya hukum moral yang mengikat dan merasa tidak cocok; sebab-sebab mental seperti  tanggung jawab, kekhawatiran dan konfik-konfik. Pengaruh-pengaruh ini seakan-akan terkumpul dalam tubuh (benak) dan menimbulkan rasa lelah.
Untuk mengurangi kelelahah otot (brpuha dalam Physioloy in Industry) mempunyai saran-saran sebagai berikut :
1.      Mengurangi beban kerja dengan melakukan perancangan kerja
2.      Mengatur periode istirahat yang cukup didasarkan atas pertimbangan fisiologis
3.      Mengatur regu-regu kerja dengan baik dan menyeimbangkan tekanan fisiologis diantara anggota pekerja
4.      Menyediakan air dan garam yang cukup bagi pekerja yang bekerja dalam lingkungan kerja yang panas
5.      Menyeleksi pekerja yang didasarkan atas kemampuan fisik mereka dan tingkat pelatihan atau traning untuk aktifitas-aktifitas tertentu atau khusus yang membutuhkan energi yang banyak atau berat 


Penentuan waktu istirahat atau recovery adalah :
a.       Berdasarkan konsumsi energi yang didapat dari konversi kecepatan denyut jantung
……………………………………………………            (2.3)

Keterangan :
R = waktu istirahat (menit)
T = total waktu kerja
K = energi yang dikeluarkan dalam bekerja (Kkal/menit)
S = Konstanta
Untuk penentuan S diberikan pendekatan seperti ditunjukan oleh tabel 2.1








Tabel 2.1 Penentuan Nilai S
Tingkat Pekerjaan
S
Undully Heavy
Over 12,5
Very Heavy
10 – 12,5
Heavy
7,5 – 10
Moderate
5 – 7,5
Light
2,5 – 5
Very Light
Under 2,5

b.      Berdasarkan kapasitas oksigen terukur
…………………………………………………….. (2.4)
Keterangan :
R = Waktu istirahat (jam)
W = Total waktu kerja (jam)
B = Kapasitas oksigen pada saat kerja (liter/menit)
S = Kapasitas oksigen pada saat diam (liter/menit)
Energi yang dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari seperti ditunjukan oleh tabel 2.2

Tabel 2.2 Tabel Energi
Jenis
Pekerjaan/pekerja
Pria (Kkal/hari)
Wanita (Kkal/hari)
Sekretaris
2700
2250
Pengemudi Bus
3000
2500
Operator Mesin
3300
2700
Buruh Kasar
3900
3250
Penari Balet
3900
3250
Atlet
4800
4250

Tabel 2.3 Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan/pekerja
Energi (Kkal/menit)
Duduk
0,3
Berdiri
0,6
Berjalan
2,1
Berjalan dengan beban 10 Kg
3,6
Berjalan dengan kecepatan 16 Km/jam
5,2
Mendaki dengan sudut kemiringan 30 derajat
13,7


Gambar 2.1 Grafik waktu kerja dan waktu recovery

Diberdayakan oleh Blogger.